demi kosong yang telah kupelihara sedemikiannya
demi hampa yang ku jaga kenikmatannya
sungguh betapa aku lalai
pelan-pelan mempersilahkan masuk merambat dan pegang kendali
sangat diam-diam
membuaikan
memabukkan
bahkan tak dapat toleransi dari sisi manapun berinterupsi
memaksa sampai lemas
sampai menggunung
akankah saat telah terasa begitu klimaks dzatnya dapat menghilang?
dicari malah makin lari-lari
dituruti malah makin merajai
bagai haus-haus kaum mushafir di tengah gurun
bagai ikan di salam telagga yang betapa salutnya melihat lampu taman menyinari riak air-airnya
tidaklah jauh
namun tak terengkuh
bisakah do'a kan puaskanku?

No comments:
Post a Comment
terimakasih untuk bersedia meninggalkan jejak :)