Dari pada melungker-melungker dan gulang-gulung di kamar, saya akhirnya mengiyakan ajakan mbak Vena ke beautyclass yang diselenggarakan oleh Wardah, kosmetik kecantikan yang akhir-akhir ini tengah mengembangkan sayapnya dimana-mana. Acaranya hari ini, ada tiga kloter dan saya pilih jam 12 yang pelaksanaan sebenarnya jam 1 siang. Biasalah.
Sesampainya di sana niat semakin membara. Melihat cukup banyak peserta yang berpartisipasi pada kloter sebelum saya meninggikan ekspektasi saya atas acara ini. Saya belum pernah ke acara semacam ini sebelumnya. Ada perasaan deg-degan walau kurang jelas apa sebabnya. Di depan pintu tampak segerombolan mbak-mbak tengah asyik jeprat-jepret memakai handphonenya masing-masing. Dari jauh terlihat baik-baik saja, tapi semakin dekat semakin terasa aura horornya. Entah kenapa saya jadi ragu apa mereka benar habis mengikuti beauty class atau sebenarnya habis semacam pentas drama atau syuting film horor?
Akhirnya jam 1 pun tiba. Dengan setengah hati saya tandatangan di absensi, poto untuk pose before makeup, lalu masuk kelasnya. Teranglah sudah alasan dari pemandangan yang saya lihat di pintu depan tadi. Kelas ini memang sangat singkat dan semua dilakukan secara individu. So, buat yang buta tentang make-up masih wajar kalau bingung sampai-sampai kehororan tadipun tercipta. Hiii
Mbak Vena dan saya berusaha semaksimal mungkin untuk menangkap pelajaran-pelajaran yang diberikan. Mulai dari tata cara memakai foundation, bedak, eyeshadow, blush-on, sampai lipstik. Dan hasilnya..Bingung. Masing-masing dari kami gupek sendiri. Maklum, pemula. Saya yang sudah mulai depresi dihadapi dengan kenyataan hidup yang dipantulkan oleh cermin rias disana bahwa muka saya bukannya tambah cantik malah tambah mirip alien, akhirnya memutuskan cukup sudah sampai disini. Saya melirik kearah mbak Vena. Hahaha, rupanya dia tidak kalah lucu dari saya karena bedak dan foundation tebalnya.
Sewaktu beres-beres rapih-rapih jilbab mbak-mbak dari kru Wardah duduk di dekat kami.
mbak wardah 1 : tuh-tuh liatin cara pake jilbab mbaknyanya!
mbak wardah 1&2 : (khusyu' mentelengin saya)
mbak wardah 1 : ih jadi pengin pake jilbab di kaya gituin. pake diiket-iket dulu itu ya mba?
saya : hehehe. iya mbak
mbak Wardah 2 : mbaknya ikut kelas khusus hijaber juga ya
saya : waduh, nggak mbak. tapi apa mau gantian mbak saya yang ngajarin mbak sekarang pake jilbab kaya gini.hahha (*sok akrab-sok pinter-sok cantik-dan sok yes sangat.)
mbak wardah 1 : oh, mbaknya juga ngajar-ngajar kelas hijab kaya gini ya?
saya : woh, nggak mbak. saya cuma belajar dari temen-temen.
Padahal asal tau aja, asalnya belajar cara jilbab satu ini dari mbak-mbak yang dagang kerudung di pasar bambu kuning Lampung sewaktu saya beli kerudung kemarin. Memang belajar bisa di mana saja, kapan saja, dan sama siapa saja. Mbak-mbak kosmetika aja bisa kagum atas karya kreatif modif kerudungnya mbak-mbak pedagang kerudung di kios pasar.
Intinya acara semacam ini lucu juga. Apalagi dioleh-olehi goody bag yang isinya bedak, facial foam, dan facial scrub dari Wardah, plus poto kita sehabis dandan. Tambah lucu deh. Tapi terlalu vulgar agaknya kalau poto itu di share disini. malu ahh. :p
Btw, Thank's a lot Wardah.
*sumpahdemiapapundeh,inibukanpromosisamasekali