Monday, February 27, 2012

Playlist Melankolis

Tiba-tiba terngiang di kepala tentang beberapa lagu yang legendaris dan memorable buat saya.
Ini playlist lagu Indonesia versi melankolis yang  terkadang bikin kangen. Bisa banget bikin memori bernostalgia, sekejap flashback ke jaman susah nan berduri-duri dahulu kala.
By the way, cocok juga loh buat kawan di malam 'biru',  biar tambah tragis kesannya. Hahaha..

Check it out, ya! #siapsiapambiltissue

3.   Padi - Rapuh
6.   Jackpot - Ku Masih Mencintainya
10. Ungu - Laguku

Sunday, February 26, 2012

Awal-akhir


Awal,
Perubahan memang mengerikan
sampai tiba waktunya ada segambaran masa lalu dengan saat ini yang tersanding tanpa sengaja,
sampai ada wajah yang memilih tidak bergerak disandingkan dengan wajahku sekarang.


Kesimpulannya: Berbeda.
Hikmahnya      : Tidak mengerikan.

Akhir, Awal
Perubahan (lagi) ?

Sunday, February 12, 2012

Beauty Class at the First Time

Dari pada melungker-melungker dan gulang-gulung di kamar, saya akhirnya mengiyakan ajakan mbak Vena ke beautyclass yang diselenggarakan oleh Wardah, kosmetik kecantikan yang akhir-akhir ini tengah mengembangkan sayapnya dimana-mana. Acaranya hari ini, ada tiga kloter dan saya pilih jam 12 yang pelaksanaan sebenarnya jam 1 siang. Biasalah.

Sesampainya di sana niat semakin membara. Melihat cukup banyak peserta yang berpartisipasi pada kloter sebelum saya meninggikan ekspektasi saya atas acara ini. Saya belum pernah ke acara semacam ini sebelumnya. Ada perasaan deg-degan walau kurang jelas apa sebabnya. Di depan pintu tampak segerombolan mbak-mbak tengah asyik jeprat-jepret memakai handphonenya masing-masing. Dari jauh terlihat baik-baik saja, tapi semakin dekat semakin terasa aura horornya. Entah kenapa saya jadi ragu apa mereka benar habis mengikuti beauty class atau sebenarnya habis semacam pentas drama atau syuting film horor?

Akhirnya jam 1 pun tiba. Dengan setengah hati saya tandatangan di absensi, poto untuk pose before makeup, lalu masuk kelasnya. Teranglah sudah alasan dari pemandangan yang saya lihat di pintu depan tadi. Kelas ini memang sangat singkat dan semua dilakukan secara individu. So, buat yang buta tentang make-up masih wajar kalau bingung sampai-sampai kehororan tadipun tercipta. Hiii

Mbak Vena dan saya berusaha semaksimal mungkin untuk menangkap pelajaran-pelajaran yang diberikan. Mulai dari tata cara memakai foundation, bedak, eyeshadow, blush-on, sampai lipstik. Dan hasilnya..Bingung. Masing-masing dari kami gupek sendiri. Maklum, pemula. Saya yang sudah mulai depresi dihadapi dengan kenyataan hidup yang dipantulkan oleh cermin rias disana bahwa muka saya bukannya tambah cantik malah tambah mirip alien, akhirnya memutuskan cukup sudah sampai disini. Saya melirik kearah mbak Vena. Hahaha, rupanya dia tidak kalah lucu dari saya karena bedak dan foundation tebalnya.
Sewaktu beres-beres rapih-rapih jilbab mbak-mbak dari kru Wardah duduk di dekat kami.

mbak wardah 1         : tuh-tuh liatin cara pake jilbab mbaknyanya!
mbak wardah 1&2    : (khusyu' mentelengin saya)
mbak wardah 1         : ih jadi pengin pake jilbab di kaya gituin. pake diiket-iket dulu itu ya mba?
saya                          : hehehe. iya mbak
mbak Wardah 2        : mbaknya ikut kelas khusus hijaber juga ya
saya                          : waduh, nggak mbak. tapi apa mau gantian mbak saya yang ngajarin mbak sekarang pake jilbab kaya gini.hahha (*sok akrab-sok pinter-sok cantik-dan sok yes sangat.)
mbak wardah 1         : oh, mbaknya juga ngajar-ngajar kelas hijab kaya gini ya?
saya                          : woh, nggak mbak. saya cuma belajar dari temen-temen.

Padahal asal tau aja, asalnya belajar cara jilbab  satu ini dari mbak-mbak yang dagang kerudung di pasar bambu kuning Lampung sewaktu saya beli kerudung kemarin. Memang belajar bisa di mana saja, kapan saja, dan sama siapa saja. Mbak-mbak kosmetika aja bisa kagum atas karya kreatif modif kerudungnya mbak-mbak pedagang kerudung di kios pasar.

Intinya acara semacam ini lucu juga. Apalagi dioleh-olehi goody bag yang isinya bedak, facial foam, dan facial scrub dari Wardah, plus poto kita sehabis dandan. Tambah lucu deh. Tapi terlalu vulgar agaknya kalau poto itu di share disini. malu ahh. :p

Btw, Thank's a lot Wardah.
*sumpahdemiapapundeh,inibukanpromosisamasekali

Foolish.

Kebodohan yang paling bodoh, kelemahan yang paling lemah adalah ketika merelakan diri kembali ketempat yang dulu saat dimana pernah ada kegelisahan yang menggunung, saat ada kepasrahan yang tiada tara. Alasannya sih biasanya karena yakin semua sudah berubah. 
Memang secepat itu perubahan terjadi?
Perubahan membutuhkan banyak waktu atas segala proses yang akan dilewati. Layaknya pengembaraan panjang dalam kehidupan. Melewati masalah, renungan, kesadaran, mencari-cari, belajar, keyakinan, menjauhi-mendekati, sehingga berangsur-angsur perubahan itu muncul.
namun sayangnya di waktu-waktu tertentu, logika bukan apa-apa, bahkan logika menjadi musuh bagi diri sendiri. Memudarkan antara yang salah dan benar, tidak wajar dan wajar, sakit dan sehat, sedih dan senang, benci dan rindu.

itu kesalahan.
itu kebodohan.

Saturday, February 11, 2012

Cari Angin ke Gunung Telomoyo


11 Februari 2012 Sekitar setengah tiga dini hari.
Aku, mbak Vena, mbak DA, mas Rifki, mas Adit, mas Idung (nggak tau deh nama panjangnya siapa, Idung Hermawan atau Idung Susanto mungkin? ~kriik), mas Dito, dan mas Munadi mulai siap-siap untuk perjalanan ke Gunung Telomoyo. 
Ada beberapa kendala yang lumayan mengusik mood buat pergi. Contohnya,: 
  • Ban motor yang tiba-tiba gembos,
  • Kekurangan motor, 
  • Mutung-mutungan,  
  • Sampai kantuk yang tiada tara. 
Tapi benar apa kata orang bijak, asal ada kemauan dan tekad yang kuat disitu pasti ada jalan. Cocok deh, kamipun akhirnya jalan juga. Saya dibonceng mas Rifki, yaitu orang yang sering saya dengar dari mbak Vena kalau naik motornya sukses buat yang dibonceng teriak histeris. Wow, berasa kayak ikutan reality show semacam adu nyali di televisi, deg-deganpun mulai menjadi, radius beberapa meter dari kost mbak Vena, hal itu terbukti. Tak ada yang terbesit di otak saya waktu itu selain Tuhan dan keluarga saya. Plis, demi apapun jangan ada tragedi sebangsa final destination yang baru kemarin saya tonton sekitar seperempatnya saja karena keburu lidah ini asin-asin tanda-tanda mau pingsan. -_-

Gunung Telomoyo rupanya sebuah gunung yang terletak di daerah Semarang. Jauh juga *baru nyadar. Tentang jalan, sewajarnya rute pegunungan. Meliuk-liuk dan sempit. Ditambah jalannya gerenjel-gerenjel banyak batu besar-besar buat menutupi setengah jalan yang keroak. Cukup mengocok perut.

Kami sampai di puncak sekitar pukul setengah lima pagi. Pemandangannya luar biasa. Awan yang dari bawah gunung tadi terlihat mengelilingi gunung, sekarang ada bersama kami. Kami di dalamnya. Di dalam awan. woow.. Seluruh kota terlihat seperti bintang-bintang dibawah sana yang tengah berbaris rapi dengan warna-warna cerahnya. Dibawah kami juga ada beberapa bukit yang mengingatkan saya dengan film anak teletubies. Rasanya gemes pengin perosotan disana. Tapi mustahil. Hingga akhirnya saya kembali lagi mengingat rasa dingiin yang menusuk tulang. Knalpot motorpun saya gosok-gosokkan dengan tangan saya, alhasil rasanya anget. Hehe

Sekitar satu jam kemudian lengkap sudah pemandangan disana. Sunrise mulai tidak malu lagi menampakkan diri di hadapan kami. Segaris lurus dengan mata saya dengan semburat oranye yang unik. Sesi poto-poto akhirnya di mulai, mulai dari hasil yang hanya sekedar siluet-siluet, setengah jelas, sampai wajah kami jelas seutuhnya tanda waktu subuh telah berganti pagi yang datang diantar oleh matahari hangat di hari ini. :)

Sayang, si pinky lagi mati suri di tempat servisan, jadi semua poto ada di kamera mas Rifki, mbak DA, plus HP nya mas Dito. Mau Bluetooth juga apalah daya, hape kuning ini cuma punya senter sebagai keunggulannya. Hiks

Susulan:
Beberapa potonya udah di upload di FB. ini nih ->
kok ada yang kayak zombie ya? -_-a

mb DA, mb Vena, aku niatnya buat huruf CLR, tapi malah kayak iklan susu bendera: Ma, sampe ma.. sampe!


Wednesday, February 8, 2012

Lomba popcorn


Sewaktu bimbang menerjang, galau menghadang dan rasa useless mengganjal-ngganjal di hati, segala jalan pintas di tempuh. Nampaknya saya memang sedang haus eksistensi. *lho?
Pada akhirnya jari yang sehari-harinya sudah terbiasa ngubek-ngubek twitter dan FB doang, entah ada apa gerangan kok ya hari itu sedikit agak berbeda. Jariku yang persis terlihat tengah kerasukan itu tiba-tiba mengetik 'Lomba desember 2011' di mesin pencarian google.com.
Singkat cerita terkirimlah satu karya hasil amatir buat suatu lomba. Meskipun bermodal minim tentang pengetahuan atas perlombaan itu, atas dasar sejarah diri yang masih ZONK tanpa pencapaian-pencapaian yang membanggakan selama ini, hati berasa tetep keukeuh buat ikut. *Howooo
Bulan Januari akhirnya tiba. Setelah berulang kali browsing dan menghubungi pihak panitia terkait pengumuman lomba, akhirnya...
TADAAAAAA....

http://popcorn4th.co.nr/
http://popcorn4th.co.nr/
Minimal masuk 20 finalis buat publikasi di buku itu. Besok tanggal 18 Februari katanya mau ada launchingnya di UI.
Ke Jakarta nggak ya?:)

Thursday, February 2, 2012

BUDE VS ME

Hari ini saya berkunjung ke tempat sepupu di Lampung. Ada kabar yang spektakuler yang saya dengar disana.
Di tengah-tengah ngobrol mbak bilang ,

mbak       : emang kamu nggak tau dek kalo bude ada yang ngelamar?
saya         : hah? bude? nggak tau tuh?sama siapa?
mbak       : ih, kamu kalah dek tuh dek sama bude
keluarga   : HAHAHHAA (semua orang disitu ketawa, termasuk orang tua saya yang meskipun cuma sekedar nyengir-nyengir, saya tahu benar maksudnya)
saya         : YANG BENER? (Penasaran. Berharap  salah denger atau lagi mimpi buruk)
sepupu     : Iya. Orang Jakarta loh, Nda. Padahal terakhir ketemu berpuluh-puluh tahun lalu. Sampe bingung tuh  nggak bisa tidur berhari-hari katanya. (Sepupu sekaligus anak dari bude ikut meyakinkan)

JLEB. JLEB. JLEB.

saya          : terus diterima nggak?( Saya merasa terkalahkan sekalah-kalahnya)
sepupu      : Kayaknya nggak deh, soalnya keluarga nggak ngedukung. Masih sakit-sakaitan gitu moso nikah, Nda.
Yes! paling nggak saya merasa  tidak terlalu jauh dilampaui. Ibarat pertandingan bola yang sudah hampir 3-0( 3x nikah VS nggak pernah laku. Tragis.), namun gagal karena offside. Hahahaha *evil


Ayo kita bandingkan saya dengan bude saya:

Untuk sekedar memberikan gambaran. Saya, mahasiswi umur 19 tahun dan masih single sampai detik ini. Dilain sisi ada bude saya yang berumur 40an keatas, pernah dua kali menikah dan statusnya sudah ada yang melamar. Saya masih punya kampus, teman main, teman organisasi, sedangkan bude lebih suka di rumah saja, keluarpun kalau lagi mau sholat di mushola.

Apa yang salah disini?
Saya yakin ada yang salah disini.
Haruskah saya berguru pada beliau?
-_-“ #frustasicampurhopeless


Mr. know it all' S RINGTONE :(

Hold on, little girl
Show me what he's done to you
Stand up, little girl
A broken heart can't be that bad
When it's through, it's through
Fate will twist the both of you
So come on, baby, come on over
Let me be the one to show you

I'm the one who wants to be with you
Deep inside I hope you'll feel it too
Waited on a line of greens and blues
Just to be the next to be with you

Build up your confidence
So you can be on top for once
Wake up. Who cares about little boys
That talk too much?
I've seen it all go down
The game of love was all rained out
Let me be the one to hold you

I'm the one who wants to be with you
Deep inside I hope you'll feel it too
Waited on a line of greens and blues
Just to be the next to be with you

Why be alone when we can be together, baby?
You can make my life worth while
I can make you start to smile
When it's through, it's through
And fate will twist the both of you
Let me be the one to show you

I'm the one who wants to be with you
Deep inside I hope you'll feel it too
Waited on a line of greens and blues
Just to be the next to be with you
I'm the one who wants to be with you
Let me be the one to show you

I'm the one who wants to be with you
Deep inside I hope you'll feel it too
Waited on a line of greens and blues
Just to be the next to be with you
I'm the one who wants to be with you
Let me be the one to show you